Jumat, 29 Oktober 2010

DIGANGGU ABG ARAB

ANDAI NABI NAMBAH SATU : Gado2 Perjalanan Haji

37. DULU SAYA MARAH

Waktu mahasiswa saya marah terhadap anak anak muda (sekarang istilahnya ABG) yang suka mengganggu turis bule di Kebun Raya atau di puncak. Saya bilang tidak boleh begitu dong kan turis bawa rizki buat para pedagang, restoran dan hotel. Ketika berkesempatan kuliah di luar negeri dan beberapa kali tugas ke Eropah dan Amerika ternyata perilaku ABG memang begitu. Orang asing diganggu bahkan menjurus kearah rasial. Beberapa kali saya menyaksikan jamaah haji Indonesia digangggu ABG Arab.Terhadap jamaah pria gangguan itu bersifat merendahkan sedangkan terhadap wanita berbau pelecehan seksual.
Ganggu mengganggu bagi anak muda mungkin bagian dari kesenangan mereka. Kini kalau melihat hal serupa saya hanya senyum saja, tidak khawatir mereka kapok datang ke Indonesia lagi karena gangguan kecil itu tidaklah sebanding dengan kesenangan yang mereka dapatkan. Demikian juga dengan jamaah haji ada hal yang lebih penting yang menjadi tujuan utama. Para pengganggu biasanya menyenangi sasaran yang sendirian dan tidak berani terhadap turis yang berjumlah besar. Harap diingat baik baik itu.



38. KITA LEBIH BERANI

“Jamaah” Eropah dan Jepang paling banyak dibanding Indonesia. Lho ? Jamaah itu berupa barang elektronik, jam tangan, parfum dan produk lainnya. Musim haji banyak memberi manfaat bagi mereka, termasuk Taiwan dan Cina. Dengan berbagai aneka produknya termasuk tasbih, sorban dan asesoris ibadah lainnya menjadi barang cinderamata bagi jamaah Indonesia karena harganya yang murah. Sangat disayangkan pangsa pasar yang potensial itu malah dimanfaatkan oleh negara yang notabene penduduknya non muslim. Barang buatan Indonesia sangat sedikit sekali, kalaupun ada bangsa kita memang lebih bangga dan menyukai produk luar (kecuali rokok kretek). Kita mungkin lebih senang mengirimkan orangnya langsung dari pada produknya ( he .. he …).


39. PERBANYAKLAH SODAQOH

Untuk urusan angkat mengangkat barang, penyelenggara perjalanan membayar kuli, tapi kuli angkut tetap saja minta tip. Seorang teman terus diikuti sampai duduk di bus karena kuli itu telah membantu memasukan tas kedalam bagasi bus. Kalau tidak mau pusing anggap saja sodaqoh dengan SA 2 sudah cukup. Setelah bagasi ditutup dan bus siap berangkat salah seorang kuli naik kedalam bus, persis seperti pengamen yang baca puisi di dalam bus kota, kita pahamlah bahwa dia mewakili temannya untuk minta tip. Ikhlaskan uang kecil sebagai sodaqoh, enak kan jadinya ?
Sebelum bus berangkat meninggalkan Madinah menuju Sisha, naiklah sepasang suami isteri dengan anak kecil digendongannya. Bicara dalam bahasa Arab kemudian dalam bahasa Inggris (lumayan juga lebih pintar dari pengemis di Indonesia), maksudnya anaknya sakit perlu berobat dan belum makan, begitulah kira kira. Permintaan itu diakhiri dengan isak tangis yang mengharukan. Menurut jamaah yang sudah beberapa kali haji kejadian ini sudah biasa dan sering kali memanfaatkan kemurahan hati calon haji dan hajjah. Musim haji memang seperti layaknya mau lebaran, setiap ada kesempatan selalu dimanfaatkan untuk mengais rizki. Janganlah berpretensi jelek, doakan anaknya cepat sembuh dan sehat kembali. Kalau ada yang keluar dari dompet anda itu tidak akan sia sia, pasti tercatat sebagai deposito buat di akherat nanti, Insya Allah.

Selasa, 26 Oktober 2010

TIPS BELANJA DI ARAB

ANDAI NABI NAMBAH SATU : Gado2 Perjalanan Haji

34. TIDAK SEMUA LAKI - LAKI

Tip pertama, jangan pernah mendatangi toko yang sepi pembeli. Tip kedua, kalau membeli perhiasan emas –jam tangan- atau cincin batu mulia tidak akan sebagus ketika berada di tokonya karena pengaruh pencahayaan lampu memberi efek gemerlap terhadap barang. Tip ketiga, hindari belanja di toko yang penjualnya anak muda, mereka biasanya tricky (nakal dan curang), memaksa dan menyudutkan sehingga dengan terpaksa akhirnya kita membeli. Seringkali perilaku anak muda ini kurang sopan, rata rata suka membual dan ngerjain, mungkin perilaku anak muda umumnya begitu.
Toko toko seluruhnya dilayani pria, tidak semua laki laki Arab berperilaku baik termasuk dalam berdagang. Mereka mengenal Indonesia dengan baik, mungkin lewat pergaulannya dengan TKW atau TKI yang bekerja disana sehingga mungkin sedikit lupa kalau kita sebagi pembeli mestinya diperlakukan sebagai raja. Kalau ada pilihan, secara pribadi saya lebih suka belanja di toko Bangladesh, kita banyak persamaan dengan mereka. Perasaan merantau di negeri orang, sesama negara Asia berkembang (kalau tidak mau disebut miskin) dan tentu saja pemeluk Islam diluar Arab. Bangsa Arab memang bukan bangsa Asia, mereka adalah bangsa Timur Tengah, tempat agama besar dilahirkan, tempat peradaban manusia dimulai dan berkembang, hal yang sangat wajar untuk merasa beda dan eksklusif.



35. ADAKAH GROSIR ?


Masjidil Haram dan Nabawi dipagari hotel berbintang dengan pusat pertokoan dibawahnya. Pertokoan berderet seakan mengisi lahan yang masih kosong, di pinggir jalan, trotoar, sekitar halaman masjid dipenuhi pedagang kaki lima yang kita sebut Sogo Jongkok. Harga barang di toko pasti lebih mahal karena tempatnya lebih nyaman, tapi di toko yang lebih kecil bisa jadi malahan lebih mahal kalau tidak bisa menawar. Di Sogo Jongkok yang kualitas barangnya lebih rendah andapun harus berani menawar tapi biasanya tidak turun banyak karena memang harganya sudah murah sekali. Andai saja mau jalan sambil mengenal lingkungan dalam radius 1 km pasti ketemu grosir yang harganya jauh lebih murah tapi belinya harus dalam jumlah banyak. Di tempat inilah para pedagang Sogo Jongkok belanja dan kemudian menjajakannya di depan hotel tempat anda menginap.



36. PREMAN SOGO JONGKOK

Pedagang Sogo Jongkok umumnya adalah wanita kulit hitam (Ethiopia ?) berpakaian hitam dan bercadar. Mereka sering diusir pemilik toko karena menghalangi jalan masuk ke tokonya, mereka tergesa membungkus barang dagangannya bila melihat atau mendengar info ada razia. Paling sering mereka diusir petugas mesjid karena berdagang di halaman atau menghalangi jalan masuk ke mesjid. Tetapi petugas mesjid tidak bisa terlalu keras memarahi mereka bila melihat seseorang bertubuh tegap, tinggi besar dan berkulit hitam legam, itulah dia preman sogo jongkok.
Bila jalan jalan agak jauh dari pusat keramaian sekitar masjid lebih baik tidak sendirian karena kalau lagi sial bisa ketemu tukang palak yang dapat bicara sedikit bahasa Indonesia. Kalau punya uang kecil kasih saja hitung hitung sodaqoh dari pada diikuti terus, kalau kepepet bicaralah dalam bahasa daerah yang membingungkan dia atau masukilah toko terdekat pura pura mau belanja atau sekalian belanja beneran.

Minggu, 24 Oktober 2010

TKB alias Tenaga Kerja Bangladesh

SERIAL ANDAI NABI NAMBAH SATU

32. MY FRIEND ROOM BOY

“ Salamualaekum !”
“ Walaekum salam, how are you ?”
“ Hamdullilah, good, good !” jawab room boy yang tugasnya di lantai 10 tempat kami menginap di Madinah. Suatu saat kami berpapasan di lift dan dia menyapa terlebih dulu :” How are you my friend ?”. Sedikit heran dengan kata “ my friend “ saya jawab :” hamdullilah, I am fine thank you !”
Seluruh room boy di hotel itu adalah TKB, Tenaga Kerja Bangladesh. Jangan berharap mendapat pelayanan dan penghormatan seperti yang biasa kita peroleh di hotel berbintang di Jakarta karena TKB ini jelas tidak terlatih dalam urusan pelayanan hotel, tata krama dll. Komunikasi seringnya pakai bahasa isyarat, karena bahasa Inggris atau bahasa Indonesia sangat terbatas.
Pemilik hotel rupanya merasa cukup dengan mempekerjakan tenaga setaraf itu, selain murah gajinya tokh tamunya juga kebanyakan adalah yang ziarah dan lebih menghabiskan waktu diluar hotel untuk ibadah atau belanja. Bagi jamaah yang sangat diperlukan adalah kebersihan dan ketenangan, itu saja sebetulnya.



33. INDONESIA BAGUS (LAGI)


“ Mari ! mari ! …. liat liat dulu !”
“ Mari ! mari ! ….. disini murah murah !!”
Itulah ajakan penjual barang di toko dan di emperan sekitar Masjid Haram atau Nabawi. Mereka orang Arab atau Bangladesh yang tahu pentingnya dapat berbicara bahasa Indonesia seperlunya karena jamaah haji Indonesi paling banyak dan paling rajin belanja.
Kita paling suka melakukan tawar menawar, dan kalau dikasih merasa sudah murah dan beruntung. Mengetahui karakter wong kita, harga yang ditawarkan bisa 3 atau 4 kali lipat dari harga sebenarnya. Jadi bila anda membeli barang yang harganya cukup mahal bisa jadi anda tertipu karena teman yang lain membeli dengan harga yang lebih murah untuk barang yang sama.
Kalau mau membeli barang yang asli dan bermerk, memiliki kelas tersendiri seperti jam tangan, datang saja toko resminya, anda akan menemukan susana yang jauh berbeda di toko eksklusif ini. Jangan pernah masuk toko yang sepi pembeli karena hal itu menandakan sudah banyak orang tertipu. Untuk sekedar perbandingan anda boleh survey dulu di supermarket yang memasang fix price seperti di Bin Dawood misalnya. Indonesia Bagus, Indonesia Bagus !!

Jumat, 22 Oktober 2010

DOA INSTANT

SERIAL ANDAI NABI NAMBAH SATU

30. AJWA KESUKAAN NABI

Seperti beras, ada berbagai jenis kurma yang tersedia di pasaran. Di Madinah ada khusus Pasar Kurma yang letaknya sekitar setengah km sebelah selatan Masjid Nabawi. Kurma menjadi salah satu komoditi yang sangat laris karena hampir semua jamaah pasti ingin membawa kurma sebagai oleh oleh khusus, paling tidak untuk konsumsi pribadi dan keluarga terdekat. Salah satunya adalah jenis Ajwah yang konon katanya paling disukai nabi. Warnanya hitam, harganya paling mahal dan konon pula jenis kurma ini paling susah tumbuh dan berbuah. Nabi pernah bersabda sebagaimana diriwayatkan Muslim bahwa barang siapa makan kurma Ajwa tujuh butir pada pagi hari, dia akan selamat dari racun dan guna-guna pada hari itu.
Saya berkhayal andaikan nabi lahir di Indonesia pasti banyak buah buahan yang akan beliau sukai seperti rambutan rapiah - manga dramayu - salak pondoh - duku palembang - jeruk bali - ah terlalu banyak buah-buahan di Indonesia yang enak enak.



31. DOA INSTANT

Berdasarkan sumber yang layak dipercaya kebenarannya, doa para isteri di Multazam dan Raudah, dua tempat yang paling mustajab (cepat diijabah), adalah memohon supaya suaminya sayang dan nurut sama isteri. Doa ini tentu saja tidak hanya selama di Arab tetapi untuk selamanya. Selama di Makkah dan Madinah suami selalu setia mengawal sang isteri ke mesjid maupun belanja. Bener ? bener dong, masa sih tega isteri jalan sendiri dan berisiko hilang di Arab ? Soal isi dompet, kalau masih ada ya tidak ada salahnya diberikan dari pada harus ribut di negeri orang.
Salah satu bagian dari Kabah yang dipagari tembok rendah berbentuk setengah lingkaran dulunya adalah tapak rumah keluarga Ibrahim. Tempat ini dikenal dengan nama Hijir Ismail dan sering dijadikan rebutan para jamaah untuk melakukan shalat sunnah dan diyakini sebagai salah satu tempat mustajab untuk berdoa. Umumnya diketahui bahwa tempat yang sangat mustajab untuk mabrur doa adalah di Multazam (Kabah), di Raudah (Masjid Nabawi) dan di Arafah (Wukuf). Disebutkan paling tidak ada 15 tempat mustajab yaitu 7 di Masjidil Haram dan 9 di tempat lainnya. Di Masjidil Haram yaitu di : tempat tawaf, multazam, bawah Mizab (Talang Emas), Bukti Safa, Bukit Marwah, tempat Sai, dalam Kabah, belakang Maqam Ibrahim, telaga Zamzam, Hijir Ismail. Sedang di luar Baitullah adalah di : Padang Arafah, Raudah, Muzdalifah, Mina, Jumratul Aqaba, Jumratul Wusta, Jumratul Ula.
Kalau doa para suami apa kira kira ? Menurut survey tadi umumnya suami mohon perbaikan status atau posisi dan juga rizki. Cuma itu tokh ? Ya iya lah dengan jabatan dan uang pasti banyak yang menyayangi dan menuruti perintahnya, coba saja anda buktikan.

Rabu, 20 Oktober 2010

KUBURAN KITA TERNYATA BEDA

SERIAL ANDAI NABI NAMBAH SATU

28. BUMPER CAR DAN KAOS KAKI

Di halaman Masjidil Haram dan Nabawi yang luas sering terlihat kendaraan berbentuk mirip bumper car hilir mudik siang malam membersihkan lantai. Kalau di dalam masjid pembersihan dilakukan tanpa mesin alias manual pada saat tidak sedang sholat berjamaah. Bahan yang dipakai sebagai pembersih teridiri dari 3 macam yaitu desinfektan, insektisida dan cairan pembersih yang komposisinya mengandung caustic soda (NaOH).
Kalau kaki kita gatal gatal dan kulitnya pecah boleh jadi itu akibat bahan kimia pembersih lantai yang menempel pada kulit yang sensitif. Oleh karenanya pakai kaos kaki mungkin lebih aman, selain mencegah kontaminasi bahan kimia juga sebagai pelindung dari dinginnya cuaca yang menyebabkan lantai terasa seperti balok es. Disekitar masjid banyak yang jualan kaos kaki murah seharga SA 2, cukup untuk dipakai satu hari kemudian ganti lagi yang baru dari pada cuci di laundry yang ongkosnya lebih mahal. Boleh juga beli yang berbahan kulit imitasi seharga SA 10 atau sekitar Rp. 25.000,- bila kotor cukup di lap dan tidak perlu dibawa ke Indonesia.


29. KUBURAN KITA TERNYATA BEDA

Dekat masjid Nabawi sekitar 30 meter kearah timur ada komplek pekuburan penduduk Madinah yang bernama Baqi artinya Tanah Abadi (Alam Baqa). Konon pada tahun 2004 areal maqom ini diperluas dengan menggusur hotel, dan bukan kebalikannya kuburan digusur untuk hotel. Mungkin ini cerminan dari kepercayaan masyarakat Arab bahwa kehidupan akherat jauh lebih penting dari kehidupan duniawi. Di pekuburan Baqi ini terdapat makam lebih dari 10.000 sahabat nabi termasuk Usman bin Affan, putra-putri dan semua isteri nabi kecuali Siti Hadijah yang dimakamkan dipekuburan Ma’la di Mekah. Jamaah haji dan umrah yang meninggal diperbolehkan untuk dimakamkan disini, dimana Nabi pernah berdoa agar semua yang dimakamkan disini diampuni dosanya oleh Allah.
Adakah bedanya kuburan di sini dengan di Indonesia ? Bedanya kalau di kita makam membujur utara-selatan dengan kepala disebelah utara menghadap ke barat. Di Baqi membujur dari barat ke timur dengan kepala di barat menghadap ke selatan. Lho kok ? soalnya Kabah atau kiblat ada disebelah selatan Madinah, kalau di Mekah bagaimana ? Nah itu dia yang ane belum tahu.

Senin, 18 Oktober 2010

JABAL UHUD

ANDAI NABI NAMBAH SATU (bag.27)

Jabal Uhud adalah gunung terbesar yang jauhnya 5 km dari Madinah, tempat bersejarah bagi umat Islam karena disinilah pada tanggal 15 Syawal 3 H (tahun 625 M) terjadi perang Uhud yang terkenal itu. Untuk membalas kekalahan pada Perang Badar, golongan kafir Quraisy menduduki ladang gandum milik golongan Islam yang terletak di Jabal Uhud ini. Badar bermaksud dan tragisnya pasukan Islam mengalami kekalahan dari pasukan kafir Quraisy. Disebut tragis karena pasukan musuh yang jumlahnya jauh lebih banyak terpukul mundur dan berhamburan menyelamatkan diri. Melihat banyaknya harta yang ditinggalkan, pasukan Islam tergiur dan melupakan perintah Nabi untuk tidak meninggalkan posisi strategis terutama pasukan pemanah yang ada disebuah bukit. Melihat keadaan itu pasukan Quraisy berbalik lagi dan menggempur pasukan Islam yang sibuk berebut harta rampasan. Apa ini bagian dari strategi kaum Quraisy ? Walauhualam, yang jelas gugurlah panglima perang yang juga paman nabi Hamzah RA ditombak seorang budak bernama Wasyi suruhan Hindun bin Utbah yang menuntut balas atas kematian suaminya Abu Syofyan. Gugurnya Hamzah membuat Nabi sangat sedih sekali, saat itulah Rasulullah memberi izin untuk menangisi orang mati, hanya menangisi tanpa melukai atau menyakiti diri sendiri seperti lazimnya dilakukan pada zaman jahiliyah. Di Jabal Uhud ini terdapat komplek makam 70 syuhada, sangat sederhana tanpa batu nisan. Komplek makam dipagari tapi masih bisa melihat kedalam dimana dibagian tengah terdapat tumpukan batu yang menandakan kuburan pahlawan Islam, Hamzah RA. Kita disunahkan untuk berdoa disini sambil mengenang betapa kerasnya perjuangan menegakan agama Islam.
Banyak pesan moral dari perang Uhud yang terkenal ini. Pertama, meninggalkan perintah nabi menyebabkan kekalahan padahal kemenangan sudah ditangan, harta memang menggiurkan sejak dulu kala. Kedua, untuk memenangkan suatu pertempuran tidak perlu membunuh seluruh pasukan musuh tetapi bunuhlah jendralnya karena sebagian manusia adalah tipe pengikut dan penurut. Ketiga, untuk pekerjaan yang sulit (membunuh Hamzah) anda dapat menggunakan tangan orang lain yang lebih ahli (serahkan kepada ahlinya, he he walaupun belum tentu beres juga).

Sabtu, 16 Oktober 2010

ANDAI SAJA NABI NAMBAH SATU

Bagian ke - 26

Ketika nabi dan para sahabat shalat dzuhur berjamaah di rumah Ny. Ummitasyar di Kampung Salamah turunlah ayat yang memerintahkan berpindah kiblat dari Masjid Aqsa di Palestina ke Masjid Haram di Saudi Arabia. Wahyu ini datang ketika Nabi baru menyelesaikan rakaat kedua, Nabi menghentikan shalatnya lalu berputar persis 180 derajat menghadap arah baru dan diikuti jamaah yang memutar agar tetap berada dibelakang nabi. Inilah pertama kali dan terakhir nabi melaksanakan satu shalat dzuhur dengan 2 kiblat, 2 rakaat ke Masjid Aqsa dan 2 rakaat ke Masjidil Haram. Wahyu perubahan kiblat ini dinyatakan Al Quran dalam Surat Al Baqarah Ayat 144. Di tempat itu kemudian dibangunlah Masjid yang kemudian dinamakan Qiblatain yang artinya masjid berkiblat dua.
Walaupun masjid Aqso bukan sebagai kiblat lagi, nabi meminta umatnya untuk menziarahi 3 masjid utama yaitu Haram, Nabawi dan Aqso di Jeruslem. Andai saja nabi berkenan menambah satu masjid lagi sebagai tempat ziarah, masjid apa yang paling pantas ? Sebagai nabi yang memiliki pandangan jauh kedepan mungkin saja yang jadi pilihan adalah masjid terbesar di negara yang pemeluk Islamnya terbesar di dunia, dan itu pasti di Indonesia. Bangsa Indonesia akan sangat senang mendapat pengakuan dari nabi yang dicintainya.
Masjid Istiqlal di Jakarta akan menjadi tempat penting untuk diziarahi oleh umat Islam seluruh dunia. Kalau mereka sudah sampai di Jakarta masa tidak sekalian berkunjung ke objek wisata lainnya ? Bandung, Jogja dan Bali serta tempat lainnya yang bersejarah ataupun yang menarik untuk dikunjungi. Dunia pariwisata kita akan tertolong banyak dan tidak perlu promosi lagi. Departemen Agama mungkin menambah satu dirjen, barangkali Dirjen Urusan Ziarah yang diharapkan lebih kreatif menjajakan tempat lainnya yang berkaitan dengan perkembangan Islam di Indonesia seperti Maqom Wali Songo misalnya.
Ah, tapi tunggu dulu ! dengan adanya otonomi daerah setiap propinsi (terutama yang kaya) akan berlomba membangun masjid yang besar dan megah. Sebagai daerah yang dikenal dengan sebutan Serambi Mekah, Masjid Baitul Rahman di Banda Aceh mungkin segera diperluas dan dipercantik. Riau tidak mau ketinggalan membangun mesjid baru yang lebih besar, Kaltim menyusul dengan masjid yang terbesar di Asia. Pendek kata semua propinsi berlomba membangun mesjid yang paling megah dan besar. Karena terjadi persaingan yang kurang sehat disiapkanlah Keppres untuk pengaturan masjid ini, tapi segera ditentang oleh daerah karena mereka yakin yang akan diuntungkan adalah Jakarta sebagai Ibu Kota. Wah repot juga yah urusan masjid ini! Untunglah nabi tidak menambah satu masjid lagi.

Kamis, 14 Oktober 2010

MASJID QUBA DAN FIDEL CASTRO

ANDAI NABI NAMBAH SATU BAG KE - 25

Dalam perjalanan hijrah dari Makkah ke Madinah Nabi Muhammad SAW mendirikan masjid disuatu tempat dekat Madinah yang bernama Quba, kemudian dinamailah Masjid Quba. Barang siapa yang sholat di masjid ini pahalanya sama dengan satu kali umroh, karenanya banyak sekali jamaah yang menyempatkan untuk berziarah kesini. Masjid Quba merupakan masjid pertama yang dibangun Rasulullah, disini pula shalat berjamaah pertama kali dilakukan. Pembangunan masjid ini dilakukan dua kali yaitu ketika kiblatnya menghadap ke Baitulmakdis di Palestina dan ketika kiblatnya dihadapkan ke Baitullah di Makkah. Masjid Quba terletak 5 km dari Masjid Nabawi, merupakan daerah subur karena ada telaga air yang jernih. Tidak mengherankan kalau di daerah ini banyak pepohonan yang rimbun bahkan kebun kurma yang sering juga dikunjungi jamaah untuk melihat langsung pohon kurma sekalian membeli oleh oleh buah kurma. Dalam Al Quran Surat At-Taubah Ayat 108 masjid Quba disebut Masjid Taqwa dan disebutkan sebagai masjid tempat orang orang yang ingin membersihkan diri. Allah menyukai orang orang yang bersih.
Ada yang iseng tanya apa ada kaitannya antara Masjid Quba dengan Fidel Castro ? Jelas ada, masjid Quba adalah masjid pertama yang didirikan nabi sedangkan Castro adalah presiden pertama Quba yang mendirikan Negara berhaluan komunis. Bedanya ? Nabi berhasil meng-Islamkan Madinah sedangkan Castro gagal meng-komuniskan Amerika.

Selasa, 12 Oktober 2010

CINEMA 21 VS CREME 21

SERIAL ANDAI NABI NAMBAH SATU : Gado2 Perjalanan Haji

23. CINEMA 21 VS CRÈME 21

Siaran TV yang bisa dimengerti dan dinikmati selama di Makkah dan Madinah hanya CNN dan BBC, yang lainnya berbahasa Arab. Di Madinah terkadang hotel agak “jail”, keduanya tidak tertangkap sama sekali. Jangan harap ketemu Cinema 21 seperti di Indonesia, sebagai gantinya jamaah Indonesia beli CRÈME 21, cream pelembab kaki dan tangan sampai sekujur tubuh bila mulai terasa gatal gatal. Cream pelembab sebetulnya sudah bawa dari tanah air tapi yang laku malah Crème 21 ini, katanya lebih kental dan pas buat cuaca Madinah yang dingin. Crème 21, all day cream, intensive care and protective with pro-vitamin B5. Ini bukan iklan karena saya tidak disponsori oleh Schwarzkopf & Henkel, pabrik pembuatnya di Dusseldorf, German. Harganya yang 150 ml hanya SA 7 atau sekitar Rp. 17.500,- di Makkah harganya lebih murah.


24. PASAR SENG TOURS AND TRAVEL

Hotel berbintang di Makkah dan Madinah banyak dihuni oleh jamaah Indonesia ONH Plus dari berbagai biro perjalanan. Nama biro perjalanan yang terpampang di spanduk depan hotel sangat khas bernuansa haji seperti Arofah Tours, Muzdalifah atau Mina Tours. Ada juga Raudah atau Kubah Tours, pokoknya ada kaitan dengan umroh dan haji. Yang tak ada adalah Pasar Seng Tours and Travel padahal nama ini sangat dikenal dan menjadi tujuan berkunjung jamaah Indonesia. Siapa yang berminat mendirikan biro perjalanan dengan nama “ Pasar Seng ” ? siapa tahu membawa barokah dan beruntung seperti pedagang yang berjualan disana.

Minggu, 10 Oktober 2010

UNTUNG KENTUT MEMBATALKAN SHOLAT

21. BAHKAN IMAMPUN BATUK

Batuk tidak hanya menjadi penyakit jamaah di Makkah tapi juga di Madinah, bahkan pernah imam terbatuk berkali kali menyebabkan bacaan jadi kurang begitu khusuk. Tidak seperti di Masjidil Haram, ketika akan mulai sholat kita diminta meluruskan shaf karena Masjid Nabawi menghadap kiblat di sebelah selatan Madinah. Seloroh teman, symphony batuk di masjid Nabawi itu MONO tidak STERIO seperti di Masjidil Haram yang shafnya melingkar menghadap Kabah.
Ngomong ngomong soal batuk yang terkadang mengganggu kekhusuan sholat, untunglah batuk tidak membatalkan sholat, kalau membatalkan pastilah repot sekali harus keluar masuk masjid untuk berwudhu. Untung kentut membatalkan sholat, kalau tidak simphoni kentut bisa terjadi di dalam masjid yang suci ini, harap maklum marmer masjid yang dingin dapat menyebabkan perut kembung dan mendorong gas keluar dari belakang.


22. SEKARANG KOK PENDEK ?

Surah yang dibacakan imam di Masjid Haram dan Nabawi ketika sholat subuh, magrib dan Isya selalu surat yang panjang. Pada sholat magrib hari Rabu tanggal 12 Januari surat yang dibaca imam adalah Al Kautsar pada rakaat pertama dan Al Ikhlas pada rakaat kedua. Selidik punya selidik ternyata hal itu merupakan saran dari petugas masjid yang ada di luar. Melalui HT dia memberitahu imam sebelum sholat bahwa diluar angin bertiup kencang dan sangat dingin, jamaah banyak yang sholat diluar. Tiga hari terakhir ini memang cuaca Madinah tidak begitu bersahabat, alhamdullilah masih banyak yang bersahabat termasuk imam tadi.
Masjid yang bernama Nabawi mulai dibangun pada bulan Rabiul Awal tahun 1 Hijriah atau tahun 662 Masehi setelah beliau hijrah dari Makkah ke Madinah. Peletakan batu pertama dilakukan oleh Rasulullah yang kemudian diikuti oleh para sahabatnya yaitu Syaidina Abu Bakar, Umar bin Khatab, Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Luas masjid pada saat itu hanya sekitar 1000 meter persegi. Pada tahun 1985 perluasan dan renovasi masjid dilaksanakan oleh pemerintahan Raja Fahd, sekarang luas lantai dasar masjid mencapai 98.000 meter persegi dan lantai atasnya seluas 67.000 meter persegi yang secara keseluruhan dapat menampung jamaah sekitar 250 ribu orang. Pada saat musim haji halaman masjid yang luas dipergunakan pula untuk keperluan sholat sehingga dapat menampung seluruhnya hampir 1 juta jamaah. Shalat di Masjid Nabawi lebih utama dari 1000 shalat di tempat lainnya, kecuali Masjid Haram yang nilainya 100 ribu kali, demikian Rasulullah bersabda. Di dalam Masjid Nabawi terdapat makam Rasulullah bersama makam sahabatnya yaitu Abu Bakar dan Umar bin Khatab. Peninggalan Rasul yang sampai saat ini masih terpelihara dengan baik yaitu mimbar dan mihrab, sedangkan tempat yang paling mustajab untuk berdoa adalah di Raudah.

Kamis, 07 Oktober 2010

MENAKAR JAMKESMAS, perlukah di-gratiskan ?

Ada wacana menarik mengenai pelaksanaan jamkesmas yaitu pelayanan kesehatan gratis untuk warga miskin diperluas saja untuk seluruh rakyat Indonesia. Diperluas dalam arti coverage dan DI – GRATISKAN. Pemerintah memang sudah mencanangkan menuju Universal Health Coverage (jaminan kesehatan nasional) tahun 2014 tetapi tidak gratis kecuali untuk warga miskin. Ada pakar yang memperkirakan kebutuhan APBN untuk pelayanan gratis ini yaitu sekitar Rp 25 trilyun. Dari mana uangnya ? (salah satu pertanyaan dari Kemenkeu). Ada yg mengusulkan diambil dari hasil pajak rokok yang berjumlah sekitar Rp 60 trilyun/tahun, ini bukan hal yang mudah mengingat pendapatan dari pajak itu digunakan untuk berbagai keperluan negara. Bukankah kesehatan juga untuk keperluan rakyat, apalagi kalau merujuk UU tentang SJSN bahwa seluruh rakyat wajib terlindungi dengan jaminan sosial ? Bukankah UUD 1945 juga menyebutkan bahwa negara wajib mengembangkan jaminan sosial yang merupakan hak setiap warga negara. Kalau tidak jangan-jangan UU SJSN bertentangan dengan amanat UUD 1945, benarkah ?

UU No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional merupakan pelaksanaan amanat UUD 1945. Merujuk Keputusan Mahkamah Konstitusi atas Perkara Nomor 007/PUU-III/2005 menyatakan bahwa UU SJSN telah cukup memenuhi maksud Pasal 34 ayat (2) UUD 1945, yakni SJSN mencakup seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan. Oleh karenanya UU SJSN dengan sendirinya merupakan penegasan kewajiban Negara terhadap pemenuhan hak konstitusional setiap orang yaitu memberikan jaminan sosial seperti diperintahkan oleh Pasal 28 H ayat (3) UUD 1945 yang mewajibkan Negara untuk menghormati (to respect), melindungi (to protect), dan menjamin pemenuhan (to fulfil) atas HAM khususnya jaminan sosial. Yang jadi pertanyaan saat ini adalah tepatkah UU SJSN mewajibkan iuran untuk mendapatkan jaminan sosial dimaksud ? jadi apa bedanya dengan suransi umum yang pesertanya diwajibkan untuk meng-iur ? Bukankah ada contoh negara yang menggratiskan pelayanan kesehatan bagi seluruh penduduknya ?
Negara Indonesia memang tidak menganut prinsip welfare state seperti Ingris dan Australia misalnya yang memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi seluruh penduduk. Mereka menganut sistem tax based, dimana hasil pajak dipakai untuk memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya. Indonesia menganut sistem Otto van Bismarck seperti di Jerman dimana pembiayaan jaminan sosial berasal dari penerimaan negara (pajak) dan juga kontribusi dari peserta. Dalam hal ini UU SJSN mewajibkan iuran bagi peserta yang mampu iur. Pertanyaannya adalah apakah sistem ini identik dengan asuransi komersil ?

SJSN tidak identik dengan asuransi komersial. SJSN diselenggarakan berdasarkan asuransi sosial yang prinsip kepesertaannya bersifat wajib agar seluruh rakyat mendapat kepastian dan perlindungan. Sebagai peserta, setiap warga negara wajib iur biaya (premi) kecuali penduduk miskin dan tidak mampu. Iur biaya penduduk miskin dan tidak mampu dibayar oleh pemerintah, mereka masuk kategori sebagai Penerima Bantuan Iuran. Para peserta juga diminta untuk urun biaya (cost sharing) atas jenis pelayanan tertentu yang kemungkinan dapat menimbulkan penyalahgunaan pelayanan atau peluang terjadinya moral hazard. Urun biaya yang diatur dalam UU SJSN ini merupakan instrumen pengendalian pembiayaan pelayanan kesehatan untuk menghindari terjadinya moral hazard. Asuransi komersial merupakan suatu perjanjian asuransi yang bersifat sukarela (kepesertaannya tidak bersifat wajib) dengan maksud untuk melindungi dirinya dari kemungkinan terjadinya kerugian. Asuransi komersial pada umumnya diselenggarakan oleh perusahaan swasta dengan berbagai pembatasan persyaratan seperti usia tidak lebih dari 65 tahun; tidak menderita penyakit cancer, gagal ginjal, jantung, dll. Jadi asuransi komersil berdasarkan risk based, sedangkan SJSN merupakan right based.
Wacana peng-GRATISAN pelayanan kesehatan nampaknya masih memerlukan waktu pengkajian yang lebih saksama. Bagaimana dengan implementasi UU SJSN sendiri ? Dalam rangka implementasi UU SJSN yang perlu segera disikapi pemerintah antara lain adalah :
1. Menyelesaikan Undang Undang tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
2. Mempercepat penyiapan peraturan pelaksanaan UU SJSN.
3. Memfasilitasi penguatan kelembagaan Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN).
4. Peningkatan kesadaran masyarakat untuk menjadi peserta program jaminan sosial.
5. Dalam rangka efektifitas target penerima bantuan iuran perlu ada unifikasi data. Dengan unifikasi data itulah maka seluruh program perlindungan dan bantuan sosial (tidak hanya jamkesmas) akan lebih berhasil dan tidak menimbulkan kisruh seperti pada pelaksanaan SLT tahun 2005.

Semoga bermanfaat.-

SEPULUH RIBU UNTUK UPIN : BETUL ! BETUL ! BETUL !

SEPULUH RIBU : BETUL, BETUL, BETUL !!!

Upin dan Ipin pergi ke pasar, ketemu Mail yang lagi jualan ayam goreng bersama ibunya. Ada anak perempuan cantik mau beli ayam, Mail langsung melayaninya dengan mimik anak yang menunjukkan ketertarikannya. Dilayanilah pembelian anak perempaun tersebut, dan diterima uangnya.
“ Hah, bagaimana kembalianya ? besar sekali nih uangnya !” kata Mail, terlihat uang sepuluh ribu rupiah yang kemudian diserahkan ke ibunya. Ibunya memeriksa uang tersebut dengan dahi yang berkenyit.
“ Kamu orang baru disini nak ?’” ibu Mail bertanya dan anak perempuan itu menjawab dengan anggukan. Dikembalikannya uang sepuluh ribu tersebut yang segera diterima anak tersebut (mungkin menyangka itu kembalian) dan pergi dengan bungkusan ayam greng ditangannya.

CATATAN :

[itu tayangan kartun Ipin Upin yang lagi ditonton cucu saya kemarin malam, Rabu 6 Oktober 2010]. Memang tak ada yang lucu bagi cucu yang menontonnya, saya tertawa saja]. Cerita itu mungkin saja merupakan rekaman kejadian yang benar terjadi di negeri jiran. Hal yang mungkin membekas di otak bawah sadar anak kecil adalah :
• Bahwa dunia hanya memiliki satu currency, kedua anak tidak mengerti bahwa uang hanya berlaku di suatu negara atau wilayah.
• Mail dengan lugunya menilai uang hanya dari nominalnya, bukan dari nilainya. Ringgit jauh lebih bernilai daripada rupiah.
• Kedermawanan ibu Mail diperlihatkan dengan mengembalikan uang rupaih tersebut, alias ayam goreng diberikan gratis.
• Dengan lugunya nak perempuah yang kemungkinan anak salah satu TKI di Malaysia mengiran itu uang kembalian tanpa mengucapkan terima kasih. Mungkin juga dia tidak mau digratiskan kalau sdh dewasa karena harga diri bukan sebagai pengemis.

Well, itu hanyalah cerita anak-anak ........ dengan pesan besar didalamnya. Kita masih saudara, tetapi anak didik Indonesai itu sudah lebih maju dan pintar dari gurunya. Apa mereka merasa jadi anak didik kita karena dulu pernah mengirim guru ke Malaysia, itulah yang kita tidak tahu.

(This article is a personal view).

Rabu, 06 Oktober 2010

DAI (Diploma Arabain Indonesia)

SERIAL ANDAI NABI NAMBAH SATU : Gado2 Perjalanan Haji

19. ANTARA IBADAH DAN BELANJA

Ada dua kegiatan utama disekitar masjid Haram, ibadah dan belanja. Pada waktu sholat tiba terlihat aliran jamaah menuju masjid, selesai sholat jamaah berpencar sekitar masjid, belanja ! Besar kemungkinan banyak yang menghabiskan waktu lebih lama untuk belanja dari pada ibadah. Lantas apa yang salah dengan belanja ? tentu tidak, karena belanjapun bagian dari ibadah menyenangkan keluarga dan handai tolan di kampung dengan oleh oleh dari tanah suci.
Yang keliru adalah kalau kegiatan ibadah jadi prioritas kedua setelah belanja. Yang lebih keliru lagi adalah karena urusan belanja pasutri jadi bertengkar. Konon yang sering menjadi penyebab pertengkaran antara suami isteri adalah soal belanja ini, bisa karena terbatasnya dana, bisa karena saling membandingkan dengan teman sekamar padahal kemampuan setiap orang kan tidak sama. Jadi bijaksanalah urusan belanja ini jangan sampai tujuan utama pergi haji terdistorsi karena urusan shooping. Setuju kan ?


20. DAI (DIPLOMA ARBAIN INDONESIA)

Kami melaksanakan Haji Tamatu artinya melaksanakan umroh dulu baru kemudian haji. Setelah 4 hari di Mekah pada hari kelima menuju Madinah untuk melaksanakan Arbain atau sholat wajib 5 kali sehari selama delapan hari tanpa terputus dan dinamakanlah Arbain.
Ibadah Arbain nampaknya semacam interpretasi dari hadis Nabi tentang keutamaan shalat berjamaah di Masjid Nabawi. Nabi pernah bersabda bahwa siapa yang shalat di masjidku ini empat puluh kali tanpa tertinggal satu kalipun maka akan bersih dari siksa neraka, lepas dari azab, dan bersih dari kemunafikan (Hadis Riwayat Ahmad). Walaupun demikian diantara para ulama masih terdapat perbedaan pendapat tentang kekuatan hadis ini. Konon katanya Arbain hanya popular untuk jamaah dari Indonesia, awalnya mungkin untuk pengaturan jadual penerbangan dan pemondokan supaya tidak numpuk di suatu kota.
Apapun alasannya datang ke Madinah memang perlu dilakukan seperti juga oleh jamaah dari negara lainnya walaupun mereka tidak selama 8 hari. Sangatlah kurang adab bila kita bertamu memenuhi undangnan Allah SWT tapi tidak menyempatkan diri berkunjung ke masjid dan makam Rasullulah Muhammad SAW. Seluruh kegiatan di Madinah difokuskan untuk sholat di masjid Nabawi secara berjamaah sehingga untuk acara lainnya seperti tour sangat terbatas waktunya karena harus sudah kembali sebelum sholat dzuhur. Objek ziarah karenanya dipilih yang dekat saja seperti ke maqom nabi (masih didalam masjid), masjid Quba, Jabal Uhud dan Kebun Qurma. Selebihnya kegiatan rutin adalah antara hotel dengan masjid dan “tawaf” di pasar serta pertokoan yang bertebaran sekitar masjid.
Dalam prakteknya Arbain seperti jadi kegiatan wajib. kalau tidak harus dirawat di rumah sakit yang sakitpun tetap disarankan sholat berjamaah di masjid. Alhamdullilah hotel tempat kami menginap berbatasan langsung dengan halaman masjid. Ada anggapan di tanah air bahwa arbain adalah bagian dari ibadah haji sehingga kalau tidak dilaksanakan hajinya tidak syah.
Akademi Arbain sangat perlu terutama bagi jamaah yang masih bolong bolong sholatnya. Kalau sudah lulus melaksanakan 40 kali sholat berjamaah tanpa terputus harapannya adalah berlanjut terus sampai sekembalinya di Indonesia. Bukan begitu pak Haji ? Insya Allah.

Senin, 04 Oktober 2010

AHLI HISAP

ANDAI NABI NAMBAH SATU : Gado2 Perjalanan Haji
18. SAI AHLI HISAP

Sa’i adalah kata yang sangat melekat dengan ibadah haji, merupakan salah satu rukun haji dan umroh yang dilakukan dengan berjalan kaki bolak – balik sebanyak tujuh kali antara bukit Safa dan bukit Marwah. Ibadah Sai saat ini sangat nyaman dibanding jaman dahulu, karena sudah dilengkapi dengan AC dan kipas angin serta tersedia air zamzam yang terdapat disepanjang jalur Sai. Tujuh kali bolak – balik diantara kedua bukit (yang sudah tidak berbentuk bukit lagi) jauhnya hampir 3 km, orang yang sakit bisa menggunakan kursi roda yang tidak sakit kalau merasa cape bisa istirahat dulu. Pelaksanaan ibadah Sai merupakan penghayatan dari pengalaman dan penderitaan yang dialami Siti Hajar ketika mencarikan air untuk anaknya Ismail setelah Nabi Ibrahim meninggalkan mereka berdua di daerah yang sekarang komplek mesjid Haram ini. Siti Hajar bolak – balik antara kedua bukit itu dengan harapan dapat bertemu dengan kafilah untuk meminta pertolongan. Setelah tujuh kali dan merasa usahanya optimal, dengan perasaan menyerah dan pasrah Siti Hajar kembali menemui anaknya dan pada saat itu datanglah pertolongan Allah melalui malaikat Jibril, dengan hentakan kaki Ismail keluarlah air yang sekarang dikenal dengan nama air zamzam.
Pertolongan sering kali datang justru pada saat keputusasaan menghinggapi setelah secara optimal berusaha keras dan pasrah menerima keadaan. Tanpa mengurangi dan bermaksud merendahkan prosesi ibadah Sai, kami sering menggunakan kata “sai” untuk hal lainnya seperti bolak – balik memutari pertokoan mencari oleh-oleh untuk keluarga yang kita cintai di tanah air, atau perjuangan mencari sesuatu yang sudah mencandu bagi diri kita. Hari ketiga di Makkah saya kehabisan rokok karena tidak bawa persediaan dari Indonesia, tadinya sih berniat berhenti atau paling tidak mengurangi, rupanya niat kurang kuat. Saya tanya supermarket di lantai dasar hotel, mereka tidak menjual roko dan menyarankan cari diluar sekitar pangkalan taxi. Ternyata disitupun hasilnya nihil, ada yang menjawab haram, ada yang menggelengkan kepala, dan ada yang tega mengusir keluar. Terpaksalah minta sama teman disertai rasa malu, tapi mungkin ini saat yang paling baik untuk berhenti merokok.
Ketika makan pagi esok harinya dorongan untuk merokok semakin kuat apalagi melihat para ahli hisap dengan nikmatnya mengeluarkan asap. Saya keluar hotel mencari orang Arab yang sedang merokok dan bertanya dimana anda membeli rokok. Dengan bahasa isyarat anak muda itu memberitahu toko penjual rokok. Agak jauh tapi akhirnya ketemu juga, rokok memang dijual secara sembunyi sembunyi dan harganya 3 kali lipat dibandingkan di Indonesia. Terlepas dari buruknya rokok, pesan yang ingin disampaikan adalah bila kau menginginkan sesuatu janganlah cepat menyerah, kedua bawalah rokok secukupnya, ketiga ini peluang anda jualan rokok kretek kalau mau.

Jumat, 01 Oktober 2010

INDONESIA BAGUUUUUUUS

Serial ANDAI NABI NAMBAH SATU : Gado2 Perjalanan Haji


17. INDONESIA BAGUUUUS

Ada tugu peringatan di puncak bukit tempat pertemuan Adam dengan Hawa setelah terpisah selama 200 tahun. Tempat itu bernama Jabal Rahmah yang artinya Bukti Kasih Sayang. Ketika terusir dari surga Adam di turunkan di daerah yang sekarang bernama India sedangkan Hawa di Irak, jarak yang sangat jauh pada waktu. Mereka dipertemukan kembali di Padang Arofah tepatnya di Jabal Rahmah tadi. Setelah saling melepaskan rindu mereka kemudian menetap dan mengembangkan keturunannya di Makkah. Arafah artinya tahu atau kenal, yaitu tadi setelah 200 tahun terpisah akhirnya tahu bahwa yang selama ini dicari dapat dipertemukan kembali. Pertemuan yang sangat bersejarah ini diperingati setiap tahun oleh nabi Adam dan oleh kita sebagai keturunannya pada saat melaksanakan ibadah haji. Disela sela ibadah wukuf di Padang Arafah banyak jemaah haji yang menyempatkan diri untuk mendaki puncak bukit dimana disitu dibangun sebuah tugu bercat putih untuk mengenang peristiwa bersejarah itu. Kalau cukup waktu dan masih kuat mendaki silahkan naik, kalau tidak cukuplah berfoto naik unta hanya bayar SA 10 saja.
Indonesia baguuus, Indonesia bagus ! dimana ada jualan barang dan jasa pasti terdengar ucapan ini, wajar saja namanya orang jualan mencari pembeli apalagi orang Indonesia paling senang kalau dipuji.
Dalam perjalanan pulang ke Makkah kami mampir di masjid Jiranah, disini tempat miqot bagi yang berniat umrah (lagi). Jiranah merupakan miqot paling tinggi derajatnya diantara miqat lainnya. Selain terdapat masjid, di kampung ini terdapat sumur Bir Thoflah yang tidak pernah kering dan merupakan salah satu mukjizat nabi karena mata airnya berasal dari tanah yang dipukul oleh tongkat nabi pada saat pasukan Islam kehabisan air sepulang dari Perang Hunain. Air sumur sering dipercaya membawa mukjizat sebagai obat, sedangkan nama Jiranah adalah nama seorang wanita yang mengabdikan dirinya menjaga dan memelihara masjid tersebut. Layaknya di tanah air, cerita tentang keajaiban di masa lalu selalu tersambung dari generasi ke generasi lainnya.
Disekitar masjid ada deretan toko penjual makanan, paling ujung adalah minimarket yang saya masuki. Ketika bayar di kasir, dia bertanya :
“ Indonesia ?”
“ Yap !”
“ Indonesia bagus, Indonesia baguuus !!”.
“ Indonesia bagus, Malaysia bagus, Turkey bagus, every country who come here baguuus and you brother, must be baguss too !”. Nampaknya dia mengerti maksud saya dan mengangguk sambil senyum.

BISAKAH KITA BERSAMA (LAGI) ?

Keraguan terhadap itikad pemerintah untuk melaksanakan UU nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) akhirnya terjawab sudah dengan terbitnya Keputusan Presiden nomor 110 Tahun 2008 pada tanggal 24 September 2008 tentang Pengangkatan Keanggotaan DJSN. Keraguan para pengamat jaminan sosial itu wajar saja mengingat usulan Menko Kesra kepada Presiden tentang calon anggota DJSN sudah disampaikan sejak tahun 2006. Calon anggota DJSN yang diusulkan telah mengalami perubahan sebanyak 4 kali karena ada calon anggota memasuki masa pensiun dan adanya perubahan pencalonan dari instansi yang bersangkutan. Selama kurun waktu tahun 2006 sampai 2008 ada kelakar bahwa DJSN berubah nama menjadi DJSNI, “I” bukanlah kependekan kata dari “ Indonesia” melainkan “ Insya Allah”.
UU nomor 40 tentang SJSN yang disyahkan menjelang berakhirnya pemerintahan Megawati merupakan payung hukum dari seluruh peraturan perundang-undangan yang selama ini telah berlaku dan mengatur pelaksanaan jaminan sosial di Indonesia. Inti dari UU nomor 40 tersebut adalah sinkronisasi pelaksanaan sistem jaminan sosial di tanah air. Apa yang perlu disinkronisasi ? Sinkronisasi perlu dilakukan untuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Program Jaminan Sosial, dan Kepesertaan (perluasan dan iuran). UU nomor 40 tahun 2004 mengamanatkan perlunya dibentuk sebuah dewan yang bernama DJSN untuk melaksanakan penyelenggaraan SJSN. Dewan ini memiliki posisi penting karena langsung berada dan bertanggung jawab kepada Presiden. Dewan ini memiliki posisi strategis karena harus merumuskan kebijakan umum untuk sinkronisasi penyelenggaraan SJSN.
Keanggotan dewan terdiri dari 15 orang yang mewakili unsur pemerintah (5 orang), unsur tokoh dan/ahli (6 orang), unsur organisasi pemberi kerja (2 orang), dan unsur organisasi pekerja (2 orang). Dari komposisi tersebut terlihat bahwa kepentingan pemerintah – pengusaha- pekerja (tripartied) diimbangi dengan kehadiran 6 orang yang mewakili tokoh dan/atau ahli jaminan sosial sebagai penyeimbang dalam merumuskan kebijakan yang akan menjadi bahan pertimbangan Presiden. Tugas DJSN adalah : melakukan kajian dan penelitian yang berkaitan dengan penyelenggaraan jaminan sosial; mengusulkan kebijakan investasi Dana Jaminan Sosial Nasional; dan mengusulkan anggaran jaminan sosial bagi penerima bantuan iuran dan tersedianya anggaran operasional kepada pemerintah. DJSN juga memiliki kewenangan untuk melakukan monitoring evaluasi penyelenggaraan program jaminan sosial.

Sinkronisasi Penyelenggaraan
SJSN harus dilaksanakan berdasarkan 9 prinsip yaitu kegotong-royongan, nirlaba, keterbukaan, kehati-hatian, akuntabilitas, portabilitas, kepesertaan bersifat wajib, dana amanat, dan mengutamakan kepentingan peserta. Dari prinsip tersebut sangatlah jelas bahwa cita-cita SJSN sangatlah mulia yaitu seluruh penduduk negeri ini harus memiliki jaminan sosial yang mutlak diperlukan untuk memberikan jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak. Manusia yang memiliki sifat “short sighted” perlu disadarkan untuk memiliki perlindungan masa depan. Kerentanan sebagian besar masyarakat kita terlihat ketika bencana melanda, ketika terjadi krisis ekonomi yang menyebabkan PHK, ketika kecacatan tubuh menyebabkan ketidakmampuan untuk bekerja, mendadak sontak menjadi miskin karena tidak terlindungi. Kepesertaan seluruh penduduk disertai dengan kewajiban iur kecuali bagi fakir miskin dan tidak mampu dibantu iurannya oleh negara (sudah dilaksanakan pemerintah untuk jaminan kesehatan melalui Jamkesmas/askeskin).
UU SJSN menghendaki BPJS bersifat nirlaba, seluruh hasil pengelolaan dan pengembangan investasi dikembalikan untuk kepentingan peserta karena uang tersebut berasal dari iuran peserta dan pemberi kerja. Dengan demikian BPJS harus dibebaskan dari kewajiban membayar pajak dan deviden. Saat ini ke-empat BPJS (Jamsostek, Askes, Taspen, dan Asabri) sudah dibebaskan dari kewajiban menyetor deviden(pajak masih dikenakan), keputusan RUPS yang mudah2an tidak berubah dengan berjalannya waktu. Haruskan ke-4 BUMN tadi tetap berbentuk PT Persero ? Pertanyaan mendasar ini menjadi perdebatan yang berkepanjangan pada pembahasan naskah RUU BPJS yang telah disiapkan Kelompok Kerja Interdep Penyiapan Peraturan Pelaksanaan SJSN. Draft RUU menghendaki BPJS sebagai badan Wali Amanah, sedangkan ke-empat BPJS menghendaki status sebagai BUMN Khusus. Perbedaan ini tidak bisa dianggap sederhana mengingat perubahan bentuk juga berimplikasi terhadap persoalan aset, kepegawaian dan manajemen yg berlaku selama ini. Permasalahan ini merupakan salah satu tantangan berat DJSN mengingat perlunya kejelasan legalitas BPJS sebelum Oktober 2009 sesuai amar putusan Mahkamah Konstitusi. Sampailah tenggat waktu itupun terlewati sudah.
Kelembagaan BPJS ini sangat penting mengingat PP PBI dan Perpres Jaminan Kesehatan bila nanti sudah disyahkan akan berlaku bila BPJS sesuai UU SJSN sudah terbentuk. Tantangan yang harus dihadapi bersama, mampukah DJSN menyatukan perbedaan pendapat yang ada saat ini ? dan meyakinkan bahwa perubahan yang akan dilaksanakan itu lebih banyak manfaatnya dari pada mudharatnya. Dari DJSNI (Insya Allah) menjadi DJSNA (Alhamdullilah), semoga saja tidak kembali lagi jadi DJSNi (Innalillahi). Amien.-


(This article is a personal view).