Age is only
a number, a chipper for the records. A man can not retire his experience. He
must use it (Bernard Baruch).
Ingat KB ingat pak Haryono
Suyono, beliau adalah pejabat yang berhasil mensukseskan program keluarga berencana
di tanah air. Keahlian komunikasi dengan berbagai kalangan termasuk tokoh agama
telah membuat negara kita jadi percontohan internasional untuk pelaksanaan
keluarga berencana.
Di mobil dinas beliau
tergantung hiasan tokoh Batara Kresno, bagi peminat cerita wayang pasti tahu
siapa tokoh Kresna ini. Barangkali ini personifikasi beliau terhadap tokoh
pewayangan yang terkenal arif, berani dan menentukan jalannya cerita karena
keahlian strateginya. Saya sering ditugaskan pak Burhanuddin, Asmenko V yang juga
merangkap sebagai Sekretaris Bakornas PB, untuk mendampingi beliau kalau ada
tamu urusan bencana. Koordinasi penanganan dan penanggulangan bencana secara
rutin dilaksanakan Pak Haryono yang melibatkan 17 departemen terkait, melebihi
jumlah departemen yang secara fungsional menjadi kewenangan Menko Kesra.
Ketika sudah tidak lagi
menjabat sebagai menteri, beliau aktif di organisasi sosial termasuk DNIKS,
Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial, sebuah LSM yang aktif
mewakili Indonesia
di forum ASEAN Social Welfare Development. Disinilah kekaguman saya terhadap
sosok Haryono Suyono semakin bertambah. Tidak saja karena kepiawaiannya
berdiplomasi, kepandaiannya mengutarakan gagasan, tetapi juga kerendahan hati
setelah tidak menjadi pejabat tinggi di pemerintahan.
Semuanya di luar dugaan !
Bagaimana beliau menempatkan diri ketika saya menjadi ketua DELRI pada berbagai
pertemuan ASEAN itu. Tidak ada sedikitpun kesan memandang saya sebagai bekas
stafnya pada saat sidang maupun acara sosial seperti pada jamuan resmi dinner.
Itulah yang membuat saya risih sebagai orang timur ! bagaimana sosok sekaliber
dan sehebat beliau menempatkan dirinya.
***
“ Saya minta soft copinya ya !” perintah pak
Haryono ketika saya menyerahkan hard copy konsep pidato Menko untuk peringatan “Decade
of Disaster Preparadness”. Keesokan harinya saya diberikan copy pidato beliau
untuk acara tersebut, saya baca, “ Oh, my God ! this is a brilliant speech I
ever read. Menakjubkan ! bagaimana butir-butir yang telah saya siapkan menjadi
sebuah pidato yang sangat mengalir, bermakna dan memiliki kejelasan pesan yang
mempesona. Kalau sekarang saya bisa menyiapkan bahan pidato menteri yang
dianggap “cukup layak”, dari beliaulah saya belajar membuat pidato tersebut.
Terima kasih bapak untuk pelajaran yang sangat berharga, selain juga pelajaran
bagimana harus bersikap ketika kita sudah purna tugas.
Prof. Dr. Haryono Suyono adalah Menko Kesra (Januari
1998 – 21 Mei 1998/ Kabinet Pembangunan VII dan 21 Mei 1988 – 1999/ Kab
Reformasi Pembangunan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar