Kamis, 30 September 2010

TURKI BAGUUUUUS

ANDAI NABI NAMBAH SATU
Gado-Gado Perjalanan Haji


15. TURKI BAGUUUUS

Jemaah haji asal Turki berpakaian seragam abu-abu tua lengkap dengan badge didadanya berlambang bendera Turki dan tulisan lain pelengkap identitas. Belum pernah saya melihat mereka berpakaian lain kecuali ketika berihram. Masuk dan keluar masjid selalu berombongan, dengan rapih berbaris kalau mau masuk masjid Haram untuk melaksanakan ibadah ta’waf, begitu pula kalau mau naik atau turun dari bis menuju pemondokan mereka.
Kecuali minta dengan sopan sangatlah sulit memotong barisan mereka. Rombongan jamaah Turki umumnya dipimpin pria yang jauh lebih muda dari jamaahnya, dan merekapun sangat lancar berbahasa Inggris.
Jamaah Turki paling mudah dikenali bukan karena seragamnya saja tapi penampilan fisik mereka memang berbeda karena mirip dengan bule. Jamaah wanitanya rata-rata sudah berumur mendekati nenek-nenek. Ada saja yang iseng bertanya kenapa jamaah wanita yang mudanya tidak tertarik naik haji ? Mungkin mereka takut jadi sasaran penculikan oleh oknum (yang belum tentu orang Arab) yang nakal dan haus perempuan, seloroh teman. Ah, masa iya sih ?



16. AWAS TANGAN JAHIL (IYAH)

Selama di Makkah dilaksanakan tour ke Arofah sekalian pengenalan lapangan untuk keperluan wukuf nanti, objek yang kita lihat adalah Jabal Tsur, Jabal Rahmah dan Masjid Jaronah.
Jabal Tsur adalah sebuah bukit dimana terdapat gua tempat Nabi Muhammad dan Abu Bakar Siddiq bersembunyi selama 3 hari dari kejaran kaum Quraisy. Dengan pertolongan Allah keduanya terbebas dari ancaman kematian di tangan kaum kafir. Peristiwa lolosnya Nabi dari maut ini diterangkan dalam Al Quran Surat AT Taubah Ayat 40 yang menunjukkan kebesaran Ilahi dalam membela Rasul dengan menempatkan sarang laba laba dan burung merpati yang sedang bertelur di pintu gua. Gua yang terletak di puncak bukit tidak mudah didaki dan memang secara syariat tidak ada dalil yang memerintahkan untuk menziarahi gua ini. Kami cukup puas dengan berphoto saja pakai latar belakang bukit yang terkenal itu. Banyak penjaja barang dan jasa mendatangi rombongan penjiarah menawarkan sewa kamera atau foto langsung jadi dengan Polaroid.
Seorang teman berteriak “ Astagfirullah !” ketika handicam disakunya jatuh karena seorang pencuri gagal mengambil. Pencopet salah memilih sasaran rupanya karena yang jadi target adalah pak polisi (salah seorang dari rombongan kami) yang lebih waspada dalam menghadapi keadaan berbahaya. Dengan cepat pencoleng menghilang diantara kerumunan, ada yang berteriak : ” kejar dia !!!”. Yang lain mengingatkan : ” jangan ah, calon haji harus bisa menahan diri apalagi barangnya tidak hilang”. Wah ternyata pencoleng masih leluasa beraksi di tanah suci ini. Tangan yang jahil boleh lah kita bilang Jahil(iyah) walaupun artinya jauh lebih luas.
Peradaban Arab pernah diberi nama Jahiliyah pada masa dulu sebelum Islam datang, karena arti dari Jahiliyah adalah kebodohan. Masa Jahiliyah atau masa kebodohan dan kegelapan itu ditandai oleh tidak adanya aturan hukum, maklumlah bangsa Arab waktu itu tidak memiliki nabi dan pegangan kitab suci. Gambaran masa Jahiliyah dicontohkan dengan kebejadan moral seperti kesenangan berjudi dan minum minuman keras, laki laki mengawini beberapa wanita dan menceraikan semaunya tanpa diberikan hak waris atau kompensasi. Seorang suami memperbolehkan isterinya berhubungan dengan laki laki lain dan para janda dijadikan harta warisan yang boleh dinikmati anak laki laki tertua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar