Rabu, 06 Oktober 2010

DAI (Diploma Arabain Indonesia)

SERIAL ANDAI NABI NAMBAH SATU : Gado2 Perjalanan Haji

19. ANTARA IBADAH DAN BELANJA

Ada dua kegiatan utama disekitar masjid Haram, ibadah dan belanja. Pada waktu sholat tiba terlihat aliran jamaah menuju masjid, selesai sholat jamaah berpencar sekitar masjid, belanja ! Besar kemungkinan banyak yang menghabiskan waktu lebih lama untuk belanja dari pada ibadah. Lantas apa yang salah dengan belanja ? tentu tidak, karena belanjapun bagian dari ibadah menyenangkan keluarga dan handai tolan di kampung dengan oleh oleh dari tanah suci.
Yang keliru adalah kalau kegiatan ibadah jadi prioritas kedua setelah belanja. Yang lebih keliru lagi adalah karena urusan belanja pasutri jadi bertengkar. Konon yang sering menjadi penyebab pertengkaran antara suami isteri adalah soal belanja ini, bisa karena terbatasnya dana, bisa karena saling membandingkan dengan teman sekamar padahal kemampuan setiap orang kan tidak sama. Jadi bijaksanalah urusan belanja ini jangan sampai tujuan utama pergi haji terdistorsi karena urusan shooping. Setuju kan ?


20. DAI (DIPLOMA ARBAIN INDONESIA)

Kami melaksanakan Haji Tamatu artinya melaksanakan umroh dulu baru kemudian haji. Setelah 4 hari di Mekah pada hari kelima menuju Madinah untuk melaksanakan Arbain atau sholat wajib 5 kali sehari selama delapan hari tanpa terputus dan dinamakanlah Arbain.
Ibadah Arbain nampaknya semacam interpretasi dari hadis Nabi tentang keutamaan shalat berjamaah di Masjid Nabawi. Nabi pernah bersabda bahwa siapa yang shalat di masjidku ini empat puluh kali tanpa tertinggal satu kalipun maka akan bersih dari siksa neraka, lepas dari azab, dan bersih dari kemunafikan (Hadis Riwayat Ahmad). Walaupun demikian diantara para ulama masih terdapat perbedaan pendapat tentang kekuatan hadis ini. Konon katanya Arbain hanya popular untuk jamaah dari Indonesia, awalnya mungkin untuk pengaturan jadual penerbangan dan pemondokan supaya tidak numpuk di suatu kota.
Apapun alasannya datang ke Madinah memang perlu dilakukan seperti juga oleh jamaah dari negara lainnya walaupun mereka tidak selama 8 hari. Sangatlah kurang adab bila kita bertamu memenuhi undangnan Allah SWT tapi tidak menyempatkan diri berkunjung ke masjid dan makam Rasullulah Muhammad SAW. Seluruh kegiatan di Madinah difokuskan untuk sholat di masjid Nabawi secara berjamaah sehingga untuk acara lainnya seperti tour sangat terbatas waktunya karena harus sudah kembali sebelum sholat dzuhur. Objek ziarah karenanya dipilih yang dekat saja seperti ke maqom nabi (masih didalam masjid), masjid Quba, Jabal Uhud dan Kebun Qurma. Selebihnya kegiatan rutin adalah antara hotel dengan masjid dan “tawaf” di pasar serta pertokoan yang bertebaran sekitar masjid.
Dalam prakteknya Arbain seperti jadi kegiatan wajib. kalau tidak harus dirawat di rumah sakit yang sakitpun tetap disarankan sholat berjamaah di masjid. Alhamdullilah hotel tempat kami menginap berbatasan langsung dengan halaman masjid. Ada anggapan di tanah air bahwa arbain adalah bagian dari ibadah haji sehingga kalau tidak dilaksanakan hajinya tidak syah.
Akademi Arbain sangat perlu terutama bagi jamaah yang masih bolong bolong sholatnya. Kalau sudah lulus melaksanakan 40 kali sholat berjamaah tanpa terputus harapannya adalah berlanjut terus sampai sekembalinya di Indonesia. Bukan begitu pak Haji ? Insya Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar