Selasa, 26 Oktober 2010

TIPS BELANJA DI ARAB

ANDAI NABI NAMBAH SATU : Gado2 Perjalanan Haji

34. TIDAK SEMUA LAKI - LAKI

Tip pertama, jangan pernah mendatangi toko yang sepi pembeli. Tip kedua, kalau membeli perhiasan emas –jam tangan- atau cincin batu mulia tidak akan sebagus ketika berada di tokonya karena pengaruh pencahayaan lampu memberi efek gemerlap terhadap barang. Tip ketiga, hindari belanja di toko yang penjualnya anak muda, mereka biasanya tricky (nakal dan curang), memaksa dan menyudutkan sehingga dengan terpaksa akhirnya kita membeli. Seringkali perilaku anak muda ini kurang sopan, rata rata suka membual dan ngerjain, mungkin perilaku anak muda umumnya begitu.
Toko toko seluruhnya dilayani pria, tidak semua laki laki Arab berperilaku baik termasuk dalam berdagang. Mereka mengenal Indonesia dengan baik, mungkin lewat pergaulannya dengan TKW atau TKI yang bekerja disana sehingga mungkin sedikit lupa kalau kita sebagi pembeli mestinya diperlakukan sebagai raja. Kalau ada pilihan, secara pribadi saya lebih suka belanja di toko Bangladesh, kita banyak persamaan dengan mereka. Perasaan merantau di negeri orang, sesama negara Asia berkembang (kalau tidak mau disebut miskin) dan tentu saja pemeluk Islam diluar Arab. Bangsa Arab memang bukan bangsa Asia, mereka adalah bangsa Timur Tengah, tempat agama besar dilahirkan, tempat peradaban manusia dimulai dan berkembang, hal yang sangat wajar untuk merasa beda dan eksklusif.



35. ADAKAH GROSIR ?


Masjidil Haram dan Nabawi dipagari hotel berbintang dengan pusat pertokoan dibawahnya. Pertokoan berderet seakan mengisi lahan yang masih kosong, di pinggir jalan, trotoar, sekitar halaman masjid dipenuhi pedagang kaki lima yang kita sebut Sogo Jongkok. Harga barang di toko pasti lebih mahal karena tempatnya lebih nyaman, tapi di toko yang lebih kecil bisa jadi malahan lebih mahal kalau tidak bisa menawar. Di Sogo Jongkok yang kualitas barangnya lebih rendah andapun harus berani menawar tapi biasanya tidak turun banyak karena memang harganya sudah murah sekali. Andai saja mau jalan sambil mengenal lingkungan dalam radius 1 km pasti ketemu grosir yang harganya jauh lebih murah tapi belinya harus dalam jumlah banyak. Di tempat inilah para pedagang Sogo Jongkok belanja dan kemudian menjajakannya di depan hotel tempat anda menginap.



36. PREMAN SOGO JONGKOK

Pedagang Sogo Jongkok umumnya adalah wanita kulit hitam (Ethiopia ?) berpakaian hitam dan bercadar. Mereka sering diusir pemilik toko karena menghalangi jalan masuk ke tokonya, mereka tergesa membungkus barang dagangannya bila melihat atau mendengar info ada razia. Paling sering mereka diusir petugas mesjid karena berdagang di halaman atau menghalangi jalan masuk ke mesjid. Tetapi petugas mesjid tidak bisa terlalu keras memarahi mereka bila melihat seseorang bertubuh tegap, tinggi besar dan berkulit hitam legam, itulah dia preman sogo jongkok.
Bila jalan jalan agak jauh dari pusat keramaian sekitar masjid lebih baik tidak sendirian karena kalau lagi sial bisa ketemu tukang palak yang dapat bicara sedikit bahasa Indonesia. Kalau punya uang kecil kasih saja hitung hitung sodaqoh dari pada diikuti terus, kalau kepepet bicaralah dalam bahasa daerah yang membingungkan dia atau masukilah toko terdekat pura pura mau belanja atau sekalian belanja beneran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar