Rabu, 23 November 2011

Lokakarya Pangan Dan Pertemuan Regional Raskin Di Malang, 14 - 15 November 2011

Tim Raskin Propinsi se – Jawa, Bali, NTB, dan NTT mengadakan pertemuan regional di Malang pada tanggal 15 Nopember 2011. Pertemuan Regional yang merupakan kelanjutan pertemuan sebelumnya di Padang dan Manado ini memunculkan berbagai isu antara lain impor beras dan raskin ke – 13. Persoalan rutin yang muncul di pertemuan sebelumnya juga dikemukakan oleh Tim Raskin Propinsi.

Deputi II Menko Kesra menggaris bawahi pentingnya pengawasan kualitas beras yang disalurkan untuk masyarakat miskin. Dalam pengarahannya, beliau selaku Ketua Pelaksana Tikor Raskin Pusat meminta Bulog untuk memeriksa kualitas raskin sebelum dikirim ke Titik Distribusi. Cara ini dianggap lebih pro-aktif dari pada mengganti beras yang dikembalikan oleh satgas karena kualitasnya rendah. Dalam pertemuan itu juga dievaluasi mengenai realisasi penyaluran sampai dengan pertengahan Nopember 2011. Sehari sebelumnya, bertempat di aula Universitas Muhammadyah Malang telah dilaksanakan Workshop Peranan Pemda dalam Program Raskin.

Selain pembicara dari pusat, dipaparkan juga best practices di Kabupaten Boalemo yang disampaikan oleh Bupati Boalemo, Ir. Iwan Bokings, MM. Kesimpulan workshop antara lain adalah :
(1). Diperlukan keberanian berinovasi oleh pemda untuk program yang berpihak kepada masyarakat miski; (2). Pemda berkewajiban untuk meningkatkan ketahanan pangan di daerahnya termasuk juga menganggarkan kelancaran program raskin dengan mempertimbangkan pula local culture; (3). Diperlukan Permendagri sebagai payung hukum untuk menyediakan dana kontribusi dari APBD bagi program ketahanan pangan termasuk raskin; (4). Membuka peluang keikutsertaan CSR pada program raskin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar